Dari media gathering yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi setiap tahunnya, mulai di Sumatra Barat, Kepulauan Riau, beberapa kali di Jakarta, tahun ini sungguh spesial. Penyebabnya, ada kunjungan ke Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (PERURI). Seperti apa? Beriktu catatan akhir M SURTAN, wartawan Onlinejambi.com yang ikut Capacity Building dan Gathering 2024 Forum Wartawan Ekonomi dan Bisnis (Forweb) Jambi di Bandung, Jawa Barat, 20--22 Mei 2024.
---
Rombongan wartawan sebanyak 32 orang yang tergabung dalam Forum Wartawan Ekonomi dan Bisnis (Forweb) Jambi dipimpin Nur Cahaya, Kepala Seksi Kehumasan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi tiba di PERURI di kawasan industri Karawang, Jawa Barat, sekitar pukul 09.30 WIB. Penjagaannya sangat ketat.
Tiba di dalam kompleks dibagikan kartu tanda masuk atau ID Card khusus. Ternyata acara belum dimulai. Masih menunggu rombongan dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan yang juga melakukan kunjungan yang sama. Hanya saja bedanya mereka membawa guru-guru berprestasi.
Penulis di depan gerbang kawasan PERURI. Foto: Istimewa/Onlinejambi.com
Acara pun dimulai tepat pukul 10.00 WIB. Kepala Departemen Kesiapan Cetak Perum PERURI, Muhsin Yurgen, menceritakan tentang proses pencetakan uang Rupiah, mulai dari desain hingga siap edar.
Setelah itu rombongan bersiap-siap ke gedung percetakan uang kertas, tak jauh dari gedung pertemuan. Semua peralatan tidak boleh dibawa, mulai dari tas, hp, kamera, dompet, bahkan jam digital.
“Yah, tidak bisa foto-foto,” ujar Mardiansyah, wartawan Rakyatjambi.co.
Memulai peninjauan, rombongan harus melewati pintu besi yang hanya bisa dilewati menggunakan kartu khusus yang sudah dibagikan di awal.
Sesampai di dalam gedung percetakan, ternyata tidak juga bisa melihat dari dekat, karena memang tidak dibolehkan. Rombongan hanya melihat dari luar ruangan, dari lantai dua melalui kaca.
“Dari jauh terlihat kayak tumpukan uang monopoli,” ujar Tri Suratno, wartawan Senjari.com.
“Berapa jumlah satu tumpukan tinggi itu,” tanya Maskun Sopwan, wartawan Jambiline.com kepada pemandu dari PERURI.
“Kami tidak menghitung berapa nilai uang dalam satu tumpukan itu. Kami hanya mengerjakan kualitas dan kuantitas kertas yang dihasilkan. Sama seperti perusahaan percetakan pada umumnya,” jelasnya.
Terlihat, para pekerja menghitung cepat lembar demi lembar kertas-kertas yang belum bernilai uang. Ternyata kata pemandu, memang harus cepat, bukan untuk mengetahui jumlahnya, tapi untuk mengetahu mana yang rusak.
Proses pencetakan uang Rupiah butuh waktu paling cepat 25 hari, bahkan bisa lebih. Proses pencetakannya sangat detail. Begitu teliti dan terukur.
Awalnya, uang dicetak dalam ukuran besar, kemudian dipotong menjadi ukuran kecil. Uang yang dicetak ada aturannya, sesuai pesanan Bank Indonesia yang sudah direncanakan sejak tahun sebelumnya.
Setiap tahun Perum PERURI mencetak sekitar 13 miliar lembar uang, dari pecahan kecil hingga besar. Risiko kesalahan cetak tetap ada, namun selalu diantisipasi dengan melakukan sortir sebelum uang diedarkan.
Untuk memastikan keamanan uang, Perum PERURI memakai tinta dan kertas khusus, seperti spark. Inilah yang membuat uang cetakan Perum PERURI sulit dipalsukan.
Setiap uang yang beredar harus atas persetujuan Bank Indonesia. Uang yang salah cetak atau cacat, semuanya dikumpulkan dan diserahkan ke Bank Indonesia. Setelah dicetak, seluruh uang juga diserahkan ke Bank Indonesia.
Setelah selesai penyortiran, uang dikemas menggunakan bungkus plastik, sesuai pecahannya. Seluruh uang kemudian diserahkan ke Bank Indonesia, yang diangkut menggunakan truk khusus dan pengawalan ketat.
Peruri merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diamanatkan pemerintah sebagai satu-satunya perusahaan yang mencetak uang rupiah serta dokumen penting lainnya milik negara berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2019.
Memiliki pengalaman yang panjang di bidang security printing, Peruri saat ini telah meningkatkan kapabilitasnya di bidang security digital dengan menyediakan layanan solusi bisnis digital melalui tiga lini produk yaitu Peruri Sign, Peruri Code dan Peruri Trust.
Perkembangan pesat Peruri di bidang security digital membuat pemerintah kembali menaruh kepercayaan kepada Peruri untuk membuat dan mendistribusikan meterai elektronik melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 86 Tahun 2021.
Bermodalkan kompetensi utama sebagai penjamin keaslian, Peruri mampu memberikan jaminan keaslian dan keamanan produk-produk cetakan fisik, serta jaminan autentifikasi terhadap dokumen-dokumen elektronik dan pengguna (user) yang bertransaksi di dunia digital.
Kini Peruri telah bertransformasi menjadi perusahaan teknologi (technology company) untuk menjadikan ekosistem digital yang aman dan tepercaya bagi masyarakat.(*)
Rasakan Sensasi Naik Land Rover di Cikole Lembang, Kunjungi 'Puskesmas' Naik Bandros
Hadirkan Konsep Gaya Hidup Digital Gen Z, Indosat Resmikan 3Store Baru di Bengkulu
Tidak Pernah Naik Kereta, Sekalinya Naik kereta, Langsung Naik Whoosh
Kinerja Solid dan Unggul Sepanjang 2023, Indosat Siap Perkuat Transformasi Menuju AI Native TechCo