Mengikuti Capacity Building dan Gathering 2024 Forweb Jambi (1)

Tidak Pernah Naik Kereta, Sekalinya Naik kereta, Langsung Naik Whoosh

Kamis, 23 Mei 2024

(istimewa/onlinejambi.com)

SEBANYAK 32 wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Ekonomi dan Bisnis (Forweb) Provinsi Jambi mengikuti Capacity Building dan Gathering 2024 yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi di Bandung, Jawa Barat, 20 hingga 22 Mei 2024. Berikut catatan M SURTAN, wartawan Onlinejambi.com yang juga menjadi peserta kegiatan ini.

-

“Jumpa esok jam 06.15 ya.”

“Dimohon untuk sampai ke Bandara Maksimal 06.15.”

Kalimat ini selalu disampaikan  Nur Cahaya, Kepala Seksi Kehumasan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi di WhatsApp Grup Forweb Gathering 2024. Tujuannya tentu saja agar seluruh peserta Capacity Building dan Gathering 2024 tidak ketinggalan pesawat.

Dan, Alhamdulillah esok harinya, tidak ada yang terlambat. Pesawat Batik Air yang ditumpangi peserta, take off pukul 07.55 dari Bandara Sultan Thaha Jambi, dan landing satu jam kemudian di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, Tangerang.

Perjalanan dilanjutkan menggunakan bus ke Stasiun Kereta Api Cepat Whoosh di Halim Perdana Kusumah, Jakarta Timur sekitar satu setengah jam. Rombongan tiba pukul 11.00, sementara tiket Whoosh jam 12 siang. Masih satu jam lagi. Terasa lama.

“Masih lama nih satu jam,” ujar Agus Tri Satya Wanto, wartawan dari Jambi TV.

Masing-masing peserta pun mengisi kekosongan waktu dengan duduk-duduk di bangku yang ada di stasiun. Ada yang ngopi, merokok, dan lainnya.

Menjelang jam 12 teng, peserta naik ke ruang boarding di lantai 2 menggunakan eskalator. Ternyata antrean panjang, meski tak lama.

0 woos 2

Setelah boarding, akhirnya berjumpa juga dengan Whoosh. Peserta pun terkagum-kagum, dan tentu saja tidak lupa foto-foto.

“Belum pernah naik kereta, eh sekalinya naik kereta, langsung naik Whoosh,” ujar Surya Pratama, wartawan dari Halojambi.id

Kekaguman peserta berlanjut setelah berada di gerbong 6, tempat rombongan Jambi ditempatkan.

“Benar-benar adem dan bersih,” ujar Maskun Sofwan, wartawan Jambiline.com.

Kekaguman tidak hanya berhenti sampai di situ. Saat Whoosh sudah bergerak, tak ada suara sama sekali, bahkan sampai di kecepatan hampir 500 km per jam.

“Benar-benar tidak terasa dan terdengar suaranya. Padahal kecepatannya hampir 500 kilometer per jam,” ujar Rifky Rhomadoni Hasibuan, wartawan iNews TV Jambi.

“Kalau *** (menyebut merek salah satu city car), mungkin sudah terbang, hahaha,” ujar Doddi Irawan, wartawan Infojambi.com.

Perjalanan naik Whoosh dari Stasiun Halim ke Stasiun Padalarang yang berjarak 125 kilometer hanya ditempuh selama 30 menit. Saat tiba di Stasiun Kereta Api Padalarang, penumpang hanya diberi waktu 3 menit untuk turun dari Whoosh.

Dari Padalarang, rombongan lanjut ke Kota Bandung untuk makan siang, check in hotel, istirahat 1 jam dan lanjut capacity building di ruang pertemuan hotel tempat peserta menginap.

Ketua Forweb Jambi, Yusnaini M Naris  mengatakan, tantangan yang dihadapi wartawan saat ini semakin besar. Penting bagi wartawan meningkatkan kualitas tulisan dan berpegang teguh pada kode etik jurnalistik.

"Jadikan momen ini untuk berbagi pengalaman dan menambah pengetahuan, agar kita lebih profesional,” ujarnya saat memberikan sambutan pada capacity building.

Dosen jurnalistik Universitas Nurdin Hamzah, Jambi ini mengatakan, keberadaan wartawan ekonomi dan bisnis dirasa sangat penting bagi Kantor Perwakilan BI Provinsi Jambi. 

“Karena itu BI Jambi berusaha meningkatkan kompetensi wartawan yang menjadi mitranya,” ujar Rani.

Salah satunya lewat capacity building dan gathering yang sudah beberapa tahun rutin diadakan.

Tahun ini, BI Jambi menggandeng Redaktur Pelaksana Detik Finance dari detik.com, Angga Aliya ZR Firdaus sebagai narasumber, untuk berbagi ilmu dan pengalaman.

Kepala Perwakilan BI Provinsi Jambi, Warsono diwakili Robby Fathir Nashary selaku Deputi Kepala Perwakilan BI Jambi, mengakui kehadiran wartawan spesifik ekonomi dan bisnis sangat membantu kinerja Bank Indonesia.

Sementara itu, Angga Aliya ZR Firdaus dalam materinya mengajak para wartawan selalu memberikan informasi tepercaya, bukan hoaks. Media massa menang banyak dibanding media sosial, karena kerja wartawan punya rambu-rambu.

Kendati begitu, menurut Angga, informasi yang beredar di media sosial dapat dijadikan sumber berita oleh wartawan. Berita yang diperkuat dengan narasumber berkompeten, membuat berita yang ditulis bisa dipercaya dan dijamin kebenarannya.

“Walaupun informasi media sosial semakin cepat, media massa tetap menjadi referensi, apakah informasi itu benar atau tidak. Media massa akan tetap eksis, walau media sosial semakin mudah diakses,” ujar anak Bandung yang berkarir di Jakarta itu.

Angga juga berbagi ilmu jurnalistik berkaitan dengan teknologi yang semakin maju. Di antaranya teknologi Artificial Intelligence (AI), atau kecerdasan. Teknologi buatan ini membuat kerja wartawan semakin mudah, namun jangan menjadi andalan sepenuhnya.

Sejatinya sangat banyak yang ingin ditanyakan peserta, tapi waktu yang membatasi. Beberapa menit jelang salat magrib, acara selesai.

Malamnya acara bebas. Peserta pun ‘bergerilya’ dengan cara masing-masing.

Tapi Nur Cahaya kembali mengingatkan untuk acara esok hari yakni Land Rover Adventure dan Outbond di Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Jadi sudah harus standby di lobi hotel jam 7 pagi.

Seperti apa keseruannya?(bersambung)





BERITA BERIKUTNYA
loading...