ONLINEJAMBI.COM - Dalam penanggulangan dampak perubahan iklim Provinsi Jambi berkomitmen melalui pertumbuhan ekonomi hijau atau sumber ekonomi yang regeneratif. Komitmen ini pun dimasukkan dalam rencana pembangunan daerah jangka menengah.
Mendukung upaya tersebut, KKI Warsi bersama masyarakat di sekitar hutan di Kabupaten Batanghari, Sarolangun, dan Bungo menggali potensi sumber daya alam ada yang bisa dikembangkan menjadi sumber ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Pengembangan potensi sumber daya alam dengan pengembangan ekonomi hijau di Provinsi Jambi disesuaikan dengan ketersedian sumber daya alam yang ada di sekitar masyarakat, seperti ekowisata, barang kerajinan tangan, perkebunan agroforestri karet, dan pertanian sederhana.
“Dalam pendampingan masyarakat dari penggalian potensi hingga mampu menghasilkan produk yang bernilai ekonomi dipantik dengan menggunakan konten audio visual,” ujar Adi Junedi, Direktur KKI Warsi.
Konten video yang memuat aneka tutorial mengelola sumber daya alam. Kemudian dilanjutkan dengan menghadirkan pelatih profesional ke tengah masyarakat, sehingga bisa mempraktikkan langsung pengelolaan sumber daya alam sesuai dengan potensi yang dimiliki. Pelatihan yang dilakukan diantaranya, pelatihan pengelolaan perkebunan dan pertanian sederhana.
“Bagi Orang Rimba dilakukan penggalian sumber ekonomi baru, seperti dengan pengoptimalan kebun karet di Batanghari. Untuk Orang Rimba di Kabupaten Sarolangun dikembangkan tanaman muda serta pengembangan kerajinan tangan dari hasil hutan,” ujar Adi.
Di Kabupaten Bungo dilakukan pelatihan pengelolaan kebun kopi hingga pendampingan produksi menjadi bubuk kopi. Selain itu, juga dilakukan pelatihan pengembangan paket ekowisata di beberapa desa di Kecamatan Bathin III Ulu. Pun juga pengembangan produk kerajinan tangan dari lidi menjadi piring, mangkok, vas, dan barang lainnya.
Sementara itu untuk pemasaran dan pengenalan produk-produk masyarakat seperti barang kerajinan dan olahan kopi. KKI Warsi menggelar pameran produk dalam rangkaian Festival Peringatan Hari Bumi yang diikuti oleh masyarakat di Kota Jambi. Selain sebagai upaya pemasaran produk, kegiatan ini juga menjadi penyampaian kegiatan penjagaan hutan yang dilakukan oleh masyarakat di sekitar hutan.
Kolaborasi Multipihak Untuk Pengembangan Sumber Ekonomi Hijau
Dalam mendorong inisiatif ini KKI Warsi menghubungkan masyarakat dengan Dinas dan Pemerintahan terkait. Masyarakat dipertemukan dengan pemangku kebijakan untuk pengembangan produk yang telah dikembangkan dalam kegiatan dialog dua arah. Perdana bagi Orang Rimba untuk berbicara di dalam forum resmi sebagai narasumber. Mereka secara aktif menyampaikan keresahan dan kendala dalam pengembangan sumber ekonomi hijau yang tengah dilakukan.
“Kami Orang Rimba di Batanghari mendapat hak pengelolaan lahan karet dari PT Wana Perintis pada tahun 2016, namun memiliki kendala seperti cara sadap yang baik, menyebabkan produksi getah belum terlalu banyak,” ujar Tumenggung Ngelembo dalam Dialog Komunitas yang diadakan oleh KKI Warsi bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jambi pada 30 April 2024, di Aula Bappeda Provinsi Jambi.
Banyak pihak menyambut baik kemampuan Tumenggung Ngelembo dalam menyuarakan aspirasi Orang Rimba di Batanghari. PT Wana Perintis menyampaikan dukungannya untuk bantuan bibit mengganti tanaman karet. Sementara itu, Dinas Perkebunan berkomitmen memberikan pelatihan teknik budidaya karet lebih lanjut kepada Orang Rimba di Desa Hajran, Jelutih, dan Olak Besar.
“Kita bisa bekerja sama dengan PT Wana Perintis untuk memberikan pelatihan seperti pemupukan dan penangan hama,” ujar Adi Guna, Kabid Produksi Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Jambi.
Tidak hanya Ngelembo, Gentar Orang Rimba dari Kabupaten Sarolangun menyampaikan inovasi pertanian dan pembuatan kerajinan tangan. Meskipun telah mampu berproduksi, Orang Rimba di Desa Bukit Suban ini mengalami kendala untuk penjualan produk mereka.
Dari penyampaian tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Koperasi Kabupaten Sarolangun dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah Jambi menyampaikan komitmennya untuk membantu masyarakat untuk penjualan produk.
“Kami akan menyalurkan produk kerajinan bisa ke showroom kami di The hok, Jambi Seberang, dan Bandara Sultan Thaha,” ujar Iin Kurniasih, Wakil Ketua 1 Dekranasda Jambi.
Sementara itu untuk pengoptimalan ekowisata yang ada di Kabupaten Bungo, Dinas Pariwisata berkomitmen untuk mengadakan pelatihan pengembangan paket wisata bagi kelompok pengelola wisata di lima desa yang ada di Kecamatan Bathin III Ulu. Serta pengembangan produk kopi akan dilakukan pendampingan dari Dinas Perkebunan untuk pendaftaran HAKI hingga pemasaran kopi khas dari Kecamatan Bathin III Ulu.
Pemerintah Provinsi Jambi menyambut baik upaya dan inisiatif yang telah dilakukan oleh masyarakat di tiga Kabupaten, Gubernur Jambi yang diwakili oleh Husairi, Kabid Pemerintahan, Hukum dan Politik menyebutkan bahwa upaya yang dilakukan adalah kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan organisasi non pemerintah dalam membangun ekonomi hijau dan penjagaan lingkungan di Provinsi Jambi.(*)
Pemerintahan Baru Patut Wujudkan Harapan Besar Kaum Marginal dan Terpinggirkan
Pangdam II/Sriwijaya Pimpin Pengamanan Kunker Presiden di Jambi
SMSI Tanjab Barat Buka Bersama dan Syukuran Sekretariat Baru
Zikir Para Penyair Tahun 2024 di TBJ, Teater Tonggak Menuju Ulang Tahun Perak
Buka Bersama Brimob dan Insan Pers, Ini Pesan Dansat Brimob Polda Jambi
Pererat Silaturahmi, Pangdam II/Sriwijaya Buka Bersama Keluarga Besar Korem 042