Bisnis Olahan Kuliner Ikan Patin Segurih Dagingnya

Sabtu, 21 Oktober 2023

Proses produksi olahan kuliner ikan patin.
Proses produksi olahan kuliner ikan patin. (Ist/onlinejambi.com)

ONLINEJAMBI.COM - Jarum jam menunjuk angka 10. Panas terik terasa di ubun-ubun saat Muhammad Surtan, wartawan Onlinejambi.com tiba di Rumah Produksi Kelompok Usaha Olahan Kuliner Ikan Patin (LA City) yang berlokasi RT 01 Desa Lopak Alai, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, pada Jumat (22/10/2023). Ini merupakan kelompok binaan Pertamina EP Jambi Field.

Tak ada yang begitu istimewa dari rumah produksi ini. Hanya rumah warga pada umumnya di desa-desa. Rumah panggung dengan ruang tamu seluas hampir setengah lapangan voli. Halaman rumahnya bisa untuk parkir sekitar 10 mobil.

Melongok ke dapur, juga seperti dapur pada umumnya. “Ini memang rumah milik anggota. Kami belum memiliki rumah produksi,” ujar Anita, Ketua Kelompok LA City saat menyambut Onelinejambi.com di ruang tamu.

Perempuan berusia 48 tahun ini lalu bercerita latar belakang terbentuknya Kelompok LA City. Di tahun 2020, ujarnya mengingat, ikan patin melimpah karena ratusan kolam di Desa Lopak Alai panen serentak. Akibatnya ikan tidak laku.

“Saat bersamaan, Pertamina masuk. Muncul ide bagaimana agar ikan patin bisa diolah. Akhirnya terbentuk Kelompok LA City,” ujar ibu satu anak ini.

Awalnya Kelompk LA City diketuai oleh Magdalena. Tapi, tahun 2022 mengundurkan diri dengan alasan buka warung.

“Awalnya jumlah anggota 15 orang, sekarang tinggal 6 orang,” ujar Anita, didampingi Wafia, anggota Kelompok LA City. Empat orang anggota lainnya yakni Zainab, Masitoh, Leni, dan Mursida.

Hanya Anita yang anaknya sudah selesai kuliah. Sedangkan yang lain, anak-anaknya masih sekolah.

“Dengan adanya pendampingan dari Pertamina ini, sangat membantu perekonomian kami. Biaya sekolah anak-anak  jadi lebih ringan,” ujar Anita yang suaminya seorang petani.

Lalu, apa saja yang sudah dihasilkan Kelompok LA City ini?

“Kita mengolah daging ikan patin menjadi makanan ringan, seperti stik, nugget, kerupuk, abon, dan sambal lingkung. Yang paling laku kerupuk, apalagi ketika ada hajatan di desa,” ujarnya sambil mempersilakan onlinejambi.com mencicipi kerupuk yang baru saja digoreng. Rasanya, sangat gurih.

Omset Kelompok LA City per bulan mencapai Rp2 juta hingga Rp3 juta. Dari omset ini, 50 persen untuk anggota, 30 persen untuk modal, dan 20 persen masuk kas kelompok.

Untuk pemasaran, produk olahan ikan patin ini dimasukkan ke mini market sekitar Desa Lopak Alai, seperti Kasang Pudak, Pudak, dan Kota Karang. Selain itu juga melalui pesanan warga dan hajatan di desa.

Untuk harga, abon 100 miligram Rp25 ribu, stik  100 miligram Rp10 ribu, sambal lingkung 100 miligram Rp25 ribu, kerupuk mentah 1 kilogram Rp80 ribu, dan kerupuk yang sudah digoreng 1 kilogram Rp100 ribu.

Harapan Anita dan anggotanya, Pertamina EP Jambi Field membuatkan rumah produksi untuk Kelompok LA City.

“Nantinya rumah ini selain untuk produksi, juga bisa difungsikan untuk rumah makan dan pajangan serba ikan patin, biar bisa berkembang. Sehingga jika nanti program dari Pertamina sudah berakhir, usaha kelompok ini bisa tetap jalan,” ujar Anita.

Terus Tingkatkan Kapasitas

Officer Comrel & CID Pertamina Hulu Rokan Region 1 Zona 1 Jambi Field, Afrianto didampingi  Safrida, Community Development Officer menjelaskan, setelah Kelompok LA City terbentuk, Pertamina EP Jambi Field bekerja sama dengan Pemerintah Desa Lopak Alai melaksanakan peningkatan kapasitas masyarakat berupa pelatihan olahan produk turunan dari olahan ikan patin menjadi beberapa varian, seperti stik, kerupuk, abon, sambal lingkung, dan nugget.

“Tujuan dibentuknya Kelompok LA City adalah meningkatkan kapasitas masyarakat di bidang pengolahan ikan patin dan kemandirian masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi,” ujarnya.

Afrianto mengatakan, dari program ini diharapkan Desa Lopak Alai memiliki kuliner khas olahan ikan patin. Selain itu, terjadi peningkatan jumlah perempuan produktif dan taraf ekonomi naik bagi Kelompok LA City.

Bantu Perekonomian Masyarakat

Apa yang dilakukan PT. Pertamina EP Jambi Field ini diapresiasi anggota DPRD Provinsi Jambi, Ibnu Sina.

“Alhamdulillah dengan  adanya CSR (Corporate Social Responsibility; tanggung jawab sosial perusahaan) dari Pertamina  ini, masyarakat sangat terbantu,” ujar Ibnu yang merupakan anggota Komisi 4.

Anggota DPRD dari Partai Persatuan Pembangunan ini berharap Pertamina EP Jambi Field terus membantu masyarakat melalui program lainnya.

“Dengan program-program seperti inilah yang insya Allah akan menaikkan perekonomian masyarakat,” ujarnya.

Pembinaan Harus Berkelanjutan

Praktisi dari Universitas Nurdin Hamzah Jambi, Wenny Ira R, S.IP., M.Hum menilai, program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Pertamina EP Jambi Field sudah baik.

“Memang sejatinya  community development (Comdev) yang ada di perusahaan adalah pembinaan, bukan sekadar memberikan uang,” ujarnya kepada Onlinejambi.com.

Bagi Wenny ini merupakan hal positif. Tinggal bagaimana pola pembinaannya bisa berkelanjutan.

“Tidak hanya per proyek saja, sehingga bisa memberikan dampak yang lebih luas kepada masyarakat,” ujar Kepala LPPM Universitas Nurdin Hamzah Jambi ini.

Selain itu, kata Wenny, dengan adanya pembinaan, perusahaan akan benar-benar bertanggung jawab sehingga memberikan efek positif lainnya kepada masyarakat dan juga citra perusahaan.

“Ini langkah bagus bagi Pertamina untuk ditiru perusahaan lain dalam hal penyaluran CSR. Divisi Comdev harus bisa memainkan peran di masyarakat sehingga pembinaan memberikan dampak ekonomi yang bagus dan juga perubahan sosial yang bagus, bertanggungjawab, dan berkelanjutan,” tandasnya.(*)





BERITA BERIKUTNYA
loading...